Cara Menghilangkan Balas Dendam
1. Miliki Sifat Ikhlas
2. Miliki Sifat Bersyukur
3. Miliki Sifat Bersabar
4. Hindari Orang-orang Yang Mendukung Pembalasan
5. Beraktivitas Bukan Di Lingkungan Yang Mendukung Pembalasan
6. Sibukkan Diri Dengan Kegiatan Yang Lain
Cara Menghilangkan Balas Dendam |
Cara Menghilangkan Balas Dendam
Pernah anda mendengar atau membaca :
“Jika seorang lelaki bersumpah akan melakukan balas dendam kepadamu, engkau mungkin masih bisa tidur, tetapi jika seorang perempuan yang bersumpah seperti itu, berjaga-jagalah ketika anda tertidur.”
Balas dendam mungkin bisa diartikan keinginan untuk melakukan pembalasan terhadap apa yang terjadi pada diri kita, balas dendam ada bersifat baik dan tidak, yang baik adalah ketika masa kecil kita tidak bisa menikmati bangku kuliah, kita berusaha keras mencari biaya agar anak kita bisa menikmati bangku kuliah, balas dendam yang tidak baik antara lain membalas sakit hati kepada orang yang telah menyakiti hati kita misalnya. Baiklah kami mencoba berbagi cara untuk menghilangkan keinginan membalas tersebut, mungkin tidak akan hilang sepenuhnya minimal kami memberikan ide kepada pembaca untuk mencegah pembalasan terjadi.
1. Miliki Sifat Ikhlas
Keinginan membalas banyak disebabkan karena hati kita tidak menerima terhadap apa yang dilakukan seseorang atau lingkungan kepada kita, baik dari perkataan atau perbuatan seseorang kepada kita.
Sangat sulit menerima perlakuan yang telah membuat sakit hati, hingga terkadang upaya untuk membalas sudah direncanakan sebelumnya. Bila perlu mengorbankan apapun untuk membalas sakit hati itu.
Sahabat kemampuan kita yang tidak dapat menerima perlakuan tersebut karena diri kita tidak ikhlas terhadapat apa yang terjadi pada kita, ikhlas disini adalah menerima apapun dari hasil yang kita perbuat tampa mengeluh atau sakit hati. Memang sulit dan sangat sulit, terlebih lagi kalau kita punya sifat berani.
Sebenarnya apapun yang kita terima atau perlakuan apapun yang kita dapatkan adalah karena kelakuan kita awalnya, misalnya sudah jelas kita tahu suatu kelompok orang memang akan menyakiti kita, tapi kita tetap saja berteman dan hidup di lingkungan mereka, dengan seribu alasan yang ada di diri kita untuk bertahan di kehidupan mereka, mungkin karena ada tujuan kita juga untuk melakukan itu.
Jadi pada intinya kita mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan hati kita adalah karena kita juga penyebabnya yaitu kita bertahan dilingkungan tersebut atau kita masih saja terus hidup di dekat mereka, kalau sudah begini dan kita tidak menghindari kemampuan beradapatasi kita yang sangat kita perlukan, semakin pintar kita beradaptasi rasa ikhlas itu akan muncul dengan sendirinya.
Cepatlah berdapatasi ketika keadaan atau kondisi kita tidak dapat menghindari perlakuan yang membuat kita sakit hati, tampa kita sadari perlakukan tersebut akan kita terima dengan ikhlas. Lepas kan semua atribut diri kita , berusahalan bergabung atau kita berusaha seperti bunglon, yang bisa menyesuaikan mereka.
Jadi ikhlaskanlah apa yang telah terjadi pada kita karena sebenarnya semuanya berawal dari kita juga, jika tidak dapat menghiklaskan berusahalah beradaptasi secepat mungkin agar rasa ikhlas itu muncul dengan sendirinya.
2. Miliki Sifat Bersyukur
Ketika suatu perbuatan atau perkataan telah menyakiti kita pertama kali hati kita menentang semua perlakuan itu, jika kita tidak dapat menerima dengan ikhlas, timbul rasa untuk membalas perlakuan yang menyakiti hati kita tersebut.
Bersyukur disini di maksudkan adalah menerima perlakuan yang menyakiti tersebut dengan berusaha tidak membuat pola pikir kita semakin tersakiti. Biasanya ketika tidak bisa membalas kita cenderung mendramatisir keadaan sehingga pola pikir kita semakin memperkuat bahwa perlakuan tersebut sangat menyakiti kita, padahal kalau kita berpikir kembali semua itu disebabkan kita sendiri, mengapa kita ada dilingkungan seperti itu, mengapa kita tidak pergi saja.
Kemampuan kita bersyukur terhadap apa yang kita dapati sangat membantu membuat pola pikir kita tidak kearah yang membuat kita semakin tersakiti dapat kita lihat, ketika seseorang di maki-maki karena hasil pekerjaannya tidak baik dengan pimpinan yang memang juga tidak baik, dapat kita syukuri dengan mengetahui perkataan makian tersebut bahwa kita masih ada yang kurang, dengan kekurangan tersebut kita berusaha melengkapinya, jangan berusaha meyakinkan bahwa kekurangan itu lah penyebab kita di maki-maki tapi karena memang pimpinan kita yang tidak baik, tidak punya etika sebagai pemimpin.
Jadi bersyukurlah pimpinan tersebut menunjukkan kekurangan kita hingga kita berusaha memperbaiki tapi jangan mau terus di maki-maki terus kalau kekurangan tersebut sudah kita perbaiki, rasa syukur kita akan hilang, karena si pimpinan bukan karena kesalah kita dia memaki tapi mungkin dia sendiri punya rasa dendam dengan kita.
3. Miliki Sifat Bersabar
Ketika seseorang menyakiti kita, jangan langsung mengambil tindakan untuk membalasnya, tapi cobalah bersabar, karena dengan bersabar kita dapat mencegah kita menjadi seperti mereka.
Namun tidak mudah bersabar ketika perlakuan tersebut terus kita terima, tapi minimal ketika pertama kali perlakuan itu kita terima, tahan lah keinginan untuk membalas tersebut, karena biasanya emosi awal akan hilang sendirinya ketika perlakuan yang menyakiti tersebut tidak kita langsung balas, Emosi itu akan larut bersama waktu, bersama kesabaran kita.
Langkah mudahnya langsung saja kitapergi dari situasi dan kondisi serta perlakuan yang menyebabkan kita tersakiti saat itu juga, karena memberikan waktu untuk kita bersabar, hingga emosi kita bisa perlahan-lahan turun dengan sendirinya.
4. Hindari Orang-orang Yang Mendukung Pembalasan
Seseorang yang ingin membalas dendam biasanya karena dia terus melihat si pelaku yang membuat dia tersakiti, semakin sering dilihatnya semakin kesal hati kita, alangkah baiknya cepatlah menghindari dari pembuat sakit hati tersebut.
Selain kita dapat melakukan aktivitas lain, kita tidak perlu menghabiskan waktu karena emosi kita akan naik ketika melihat pelaku yang menyakiti kita tersebut.
Jadi semakin cepat kita menghindari pelaku dan lingkungan yang menyakiti kita semakin cepat hilang rasa dendam tersebut, setelah sedikit demi sedikit terlupakan langkah selanjutnya adalah kita pergi dari orang-orang yang mungkin akan mengingati kita lagi akan kejadian tersebut bahkan orang tersebut bisa memprovotaktor kita terus.
Setelah kita bisa menguasai diri kita, tapi jika teman atau lingkungan kita terus mendesak kita untuk membalas, sedikit demi sedikit kontrol diri kita akan hilang, cepatlah hindari orang-orang tersebut, hiduplah dilingkungan baru, tampa ada hubungan dengan perlakuan yang menyakit kita itu.
5. Ber aktivitas Bukan Di Lingkungan Yang Mendukung Pembalasan
Sangat tidak menguntungkan kita ketika kita sudah berhasil perlahan-lahan melupakan rasa sakit kita, tapi lingkungan kita terus mengingat kejadian tersebut, mau tidak mau pikiran kita terganggu, tidak menutup kemungkinan rasa sakit hati itu muncul kembali.
Jadi sahabat pembaca untuk merubah apapun kelakuan kita, lingkungan sangatlah berperan, kalau kita ingin menghilangkan sifat malas, jangan lah berteman dengan orang malas, sifat yang berusah kita hilangkan tersebut akan terus terinfeksi dengan sifat malas orang tersebut. Ibarat kita melihat orang menguap, padahal kita tidak ngantuk , tapi tiba-tiba kita menguap juga.
Jangan pernah berharap untuk menjadi orang baik jika sistem dan lingkungan anda berada dengan orang jahat, anda sendiri, dan anda membutuhkan sudah pasti anda sedikit banyaknya terpangaruh, kecuali kita punya kekuasan untuk merubah sistem tersebut agar mengikuti kita.
6. Sibukkan Diri Dengan Kegiatan Yang Lain
Langkah yang paling mudah untuk menghilangkan rasa balas dendam adalah, kita melakukan kegiatan yang menyita waktu kita, tampa sedikitpun kita punya kesempatan untuk mengingat sakit hati kita.
Bagaimanan mungkin kita bisa membalas suatu perbuatan ketika kita sibuk dengan kegiatan yang tidak berhubungan dengan perbuatan yang menyakit kita itu. Semakin kita sibuk semakin kita dapat melupakannya, tapi cari lah kesibukkan yang tidak ada hubungan penyebab rasa sakit hati tersebut.
7. Merubah Pola Pikir
Berpikir terhadap akibat kita membalas sakit hati tersebut apakah ada manfaatnya atau tidak bagi diri kita, karena jika kita membalas, berarti kita sama dengan orang yang telah menyakiti kita itu.
Tidak ada polisi dikatakan penjahat jika polisi tersebut tidak melakukan kejahatan, tapi jika polisi tersebut melakukan tindakan kejahatan, lepas lah atributnya semua, polisi itu bukan lagi polisi, tapi penjahat.
Jadi rubahlah pola pikir kita terhadapat perlakuan yang menyakit kita itu, misalnya kita berpikir bahwa semua itu adalah petunjuk untu kita berusaha lebih baik lagi dan waspada di langkah selanjutnya.
Baiklah sahabat pembaca cukup sekian tulisan saya pagi ini, saya menulis setelah menonton bolah Barcelona vs Galatasary yang berakhrinya satu sama, namun barcelona lolos ke semi final karena menang agregat gol…..hehehe…mari lanjutkan aktivitas kita….semoga artikel ini ada manfaat nya, jika tidak, tinggalkan saja yah…….
Jika teman-teman pembaca ingin membaca artikel lain silahkan klick artikel motivasi dan petunjuk lainnya dibawa ini :
1. Cara Menghadapi Orang Yang Membenci Kita
2. Cara Menghadapi Orang Yang Marah
3. Cara Mengatasi Orang Yang Mengancam
4. Cara Membuat Tidak Terjadi Kemarah yang Berlebihan
5. Cara Mengontrol Emosi Supaya Tidak Tadi Marah
6. Cara Bangkit Dari Keterpurukan
7. Cara Mengatasi Kesedihan
8. Cara Supaya Tidak Dibenci seseorang
9. Cara Mengembalikan Hubungan Baik Setelah Di Marahi
10. Cara Bangkit Dari Keterpurukan
11. Cara Menghadapi Orang Sok Pintar
12. Cara Menghadapi Penagih Hutang
13. Cara Menghadapi Hantu Atau Setan
14. Cara Mengikis Masa Lalu
15. Mengatasi Penyebab Lupa
16. Cara Meningkatkan Konsentrasi
17. Cara Mengatasi Rasa Takut
18. Cara Membuat Diri Berani Menghadapi Masalah
19. Cara Bekerja Dengan Orang Yang Lebih Tua
20. Cara Membuat Suasana Ruangan Tidak Menyeramkan
21. Mempelajari Kegagalan Untuk Peluang Keberhasilan
22. Cara Menjaga Hubungan Baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please type in your comments, If you do not use email, please select Anonymous, thank you (Infodaku.com)