Cara Mengatasi Penipu
1. Cari Informasi Sebanyak Mungkin
2. Ikutan Aturan Perjanjian
3. Tingkatkan Pengetahuan
4. Pengalaman Orang Lain
5. Jangan Menyepelekan Surat Perjanjian
6. Rekaman Video
7. Rekaman Suara
8. Photo Dokumentasi
9. Diskusi Dengan Aparat Hukum
10. Sebarkan Informasi melalui surat kaleng
Cara Mengatasi Penipu |
Cara Mengatasi Penipu
Mengapa kita bisa tertipu ? ….., salah satu nya adalah kita terlalu percaya dengan orang yang berniat menipu kita, sehingga aturan yang seharusnya ada tidak kita jalankan dalam suatu transaksi perjanjian.
1. Cari Informasi Sebanyak Mungkin
Dalam bidang apakah kita bisa tertipu ?...., Jawabannya adalah bidang yang ilmu pengetahuan dan informasi nya sedikit kita punyai, kita hanya tahu kulitnya saja, atau dengan kata lain kita tahu dari orang lain, bukan kita yang mengalami.
Jangan pernah lakukan bisnis atau pekerjaan jika aturannya tidak jelas. Langkah terbaiknya adalah cari informasi sebanyak mungkin tentang siapa rekan bisnis kita, atau cari informasi terlebih dahulu terhadap orang yang ingin kita titipkan barang atau pekerjaan yang kita lakukan, karena dengan informasi tersebut, minimal kita bisa waspada dan siap antisipasi kejadian berikutnya bila terjadi sesuatu diluar rencana.
Bukan orang pintar yang bisa memintari orang bodoh, tapi hanya orang yang lebih mengetahui informasi lebih banyak yang akan menipu orang yang mempunyai informasi yang lebih sedikit. Salah satu tujuan saya sering berbagi informasi di blog ini adalah memberikan pengetahuan atau informasi kepada orang yang belum mengetahui apa yang saya ketahui, hingga bila mereka mengalami minimal dapat mengatasinya.
2. Pahami Aturan Perjanjian
Setelah aturan perjanjian dibuat kedua belah pihak, janganlah langsung setuju dan tandatangan surat perjanjian tersebut, tapi pelajari terlebih dahulu.
Perjanjian yang telah ditandatangani berawal dari perjanjian dan aturan untuk menguntungkan kedua belah pihak, bukan membuat salah satu pihak dirugikan, berawal dari hal tersebut, pelajarilah isi perjanjian tersebut, dan pastikan surat perjanjian tersebut sah secara hukum, sepengetahuan saya kalau ada materai dan ada saksinya. Selebih nya tanya kepakar hukum saja yah.
3. Tingkatkan Pengetahuan
Walau informasi tentang usaha atau perjanjian yang kita lakukan sudah mendapatkan informasi dan telah dibuat perjanjian sah secara hukum, tetap kita membutuhkan pengetahuan yang cukup, agar dalam pelaksanaanya kita tidak salah melaksanakannya.
Ingat hanya orang yang mempunyai kemampuan yang lebih dari kita yang punya kemampuan untuk menipu kita, jadi usahakan pengetahuan kita tidak kalah jauh dengan rekan bisnis kita, atau dengan orang yang akan kita berikan kepercayaan.
4. Pengalaman Orang Lain
Guru yang paling baik adalah PENGALAMAN, tapi bukan berarti kita mengalaminya terlebih dahulu baru kita mengetahui bahwa kita tertipu.
Carilah informasi sebanyak mungkin tentang pengalaman orang lain yang telah melakukan bisnis tersebut, jangan menyepelekan karena orangnya tapi pahami pengalamannya, karena itu akan membuat kita lebih waspada.
5. Jangan Menyepelekan Surat Perjanjian
Bisnis terjadi karena kita menginkan UANG, dalam bisnis hanya bicara UANG, bukan bicara satu keturunan, teman, saudara atau keluarga. Jadi hindari urusan UANG yang akan melibatkan keluarga dalam perjanjian bisnis.
Teman, saudara kandung atau keluarga hanya mengenal hubungan saling menghormati, saling menjaga perasaan masing-masing, sedangkan urusan uang terkadang akan memicu tidak saling menghormati dan menyakiti.
Bisnis diatur dalam sebuah perjanjian, ketikan perjanjian itu dilanggar akan memberikan sanksi kepada pelanggarnya, tapi ketika yang berjanji itu keluarga kita atau saudara kita, apakah kita tega melakukannya, saya harap semuanya tidak melakukannya pada saudara kita sendiri.
Ada baiknya lakukan bisnis dengan orang lain yang saling sepakat dengan perjanjian yang telah dibuat, karena kecenderungan melanggarnya salah satu pihak tidak akan terjadi, karena sanksi akan dilaksanakan.
Mungkin kita salah satu orang yang menyepelekan surat perjanjian, dengan mengatakan “tenang saya kenal dia kok”, “aku percaya dengan dia”, mulut mu adalah harimau mu, suatu hari akan memakan diri kamu sendiri, jadi berhati-hatilah berbicara uang jika tidak ada perjanjian yang mengatur kedua belah pihak, bisa-bisa terjadi sakit hati dan berlanjut dengan dendam.
Jika bicara uang dengan saudara atau keluarga lebih kita memberikan uang itu ketika kita dapat keuntungan dari bisnis kita, dari pada melakukan bisnis dengan keluarga, ketika perjanjian dilanggar, kita tidak tega melakukan sanksi, yang akan berakibat kerugian keuangan di kita, kecuali kita niatnya membantu saudara kita.
Intinya ketika sudah berbicara uang untuk suatu bisnis, buatlah suatu surat perjanjian yang sah secara hukum yang berlaku di daerah tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan keuangan kedua belah pihak.
6. Rekaman Video
Teknologi jaman sekarang ketika saya menulis ini sudah sangat memadai untuk melakukan rekaman dengan video, baik rekaman dengan tidak diketahui lawan bicara kita atau lawan bicara kita mengetahui bahwa pembicaran yang dilakukan direkam dalam sebuah kamera.
Dengan adanya rekaman ini, sedikit banyaknya akan mencegah seseorang yang akan menipu kita, karena wajah mereka dan pembicaraan mereka di rekam yang tentunya akan membuat orang tersebut menjaga pembicaraannya sesuai aturan yang berlaku.
7. Rekaman Suara
Jika tidak ada alat rekam video, lakukan lah dengan merekan pembicaraan secara audio, hanya suara saja, minimal kita dapat pegangan bahwa yang bersangkutan pernah berjanji atau berbicara sesuai rekaman suara tersebut.
Cukup dengan handphone kita, kita dapat merekam pembicaraan seseorang, atau sampaikan kepada rekan bisnis tersebut untuk buktik kita bertransaksi, jika rekan bisnis kita berniat baik, tentunya mereka mau melakukannya juga, karena bisa dijadikan dokumentasi perjanjian.
Pembicaraan melalui handphone juga bisa di rekam, ketika ada orang yang menelpon kita, atau ketika kita menelpon orang tersebut, jadi jangan sia-siakan teknologi saat ini, untuk menghindari diri kita dari percobaan penipuan.
8. Photo Dokumentasi
Bikinlah dokumentasi ketika kita melakukan suatu perjanjian bisnis atau menitipkan barang kepada orang lain, seperti dengan mendokumentasikan melalui photo, intinya jika rekan bisnis kita berniat baik, tentunya beliau tidak akan keberatan.
Jika beliau tidak mau, waspadalah diri kita, karena rata-rata penipuan itu di RENCAKAN terlebih dahulu, jika rencana mereka gagal karena cara pencegahan yang saya sebutkan diatas, maka bersiap-siaplah kita lebih waspada, karena rencana mereka mungkin akan lebih baik lagi dari sebelumnya.
9. Diskusi Dengan Aparat Hukum
Perhatikan semua cara yang saya sebutkan diatas, semua cara tersebut, bisa dijadikan barang bukti, ketika penipuan terjadi, biasanya seseorang yang telah menipu kita tidak akan lolos dengan semua cara diatas terkecuali mereka lebih pintar untuk mengakali cara-cara diatas tersebut. Minimal saya dapat menyampaikan perlunya cara-cara diatas untuk mengatasi seseorang yang berniat menipu kita.
Dengan adanya barang bukti kita dapat diskusi terlebih dahulu dengan aparat hukum, maksud saya aparat hukum ini adalah pihak kepolisian, pihak pengacara atau pihak-pihak lain yang mengerti hukum perjanjian yang telah kita buat.
Ingat diskusikan terlebih dahulu, jangan main lapor saja dengan membuat BAP di kantor kepolisian, jika bukti kita belum kuat, adanya kita yang diserang balik oleh penipu tersebut. Ketika sudah dapat kesimpulan dengan aparat hukum, silahkan laksanakan apa yang harus dilakukan kepada penipu tersebut.
10. Sebarkan Informasi melalui “surat kaleng”
Apakah anda mengetahui perbedaan penipu dengan pembohong, saya bukan ahli untuk membedekan kedua profesi tersebut, tapi saya dapat memberikan sedikit gambaran buat pembaca.
Penipu melakukan aksinya selalu direncakan jauh hari dengan perencanaan yang baik menurut mereka, sedangkan pembohong cenderung kepada mengingkari janji yang telah disepakati tampa ia rencakan apakah dia bisa tepati janji atau tidak.
Pembohong akan selalu meneruskan kebohongannya untuk menutupi kebohongan sebelumnya, tapi penipu tidak akan berbuat seperti itu, karena ketika dia telah berhasil menipu kita dan kita sadar bahwa kita telah ditipu, si penipu akan mencari cara lain untuk melakukan aksi pertamanya tersebut, bukan bermaksud menutupi aksi pertamanya, karena jika ia lakukan, ia masih dikategorikan pembohong.
Tapi intinya kedua profesi itu punya kesamaan yaitu MERUGIKAN KITA YANG TELAH DITIPU DAN DIBOHONGI.
Jika anda tidak sanggup membayar pengacara, atau tidak mampu mengurus ke pihak kepolisian ada cara lain agar yang bersangkutan tidak melakukannya lagi kepada orang lain, sebarkanlah surat kaleng, atau gossip tampa menyebut nama penipu tersebut, tapi sebutlah kerugian yang kita alami, dan cara-cara penipu itu melakukan kepada kita, hingga orang lain dapat lebih waspada, dan tentunya si penipu akan mencari cara lain melakukannya karena cara pertama yang telah dilakukan kepada kita sudah di waspadai orang terlebih dahulu.
Ingat sebarkan dengan tidak menyebut nama pelaku, cukup kelakuannya saja, ini sudah cukup membuat aktivitas si pelaku terbatasi, jika ingin menyebut namanya lakukan dengan teman dekat kita, keluarga kita, kepada orang yang tidak akan menyebut kita MENCEMARKAN NAMA BAIK.
Baiklah sahabat pembaca, cukup sekian tulisan saya hari ini, jika ada yang kurang berkenan saya mohon maaf, jika bermanfaat saya sangat bersyukur, tuliskan komentar anda jika ingin menambah cara lain untuk menghadapi penipu ini.
Jika pembaca ingin membaca artikel yang lain silahkan baca klick artikel dibawah ini :
1. Cara Menghadapi Orang Yang Membenci Kita
2. Cara Menghadapi Orang Yang Marah
3. Cara Mengatasi Orang Yang Mengancam
4. Cara Membuat Tidak Terjadi Kemarah yang Berlebihan
5. Cara Mengontrol Emosi Supaya Tidak Tadi Marah
6. Cara Bangkit Dari Keterpurukan
7. Cara Mengatasi Kesedihan
8. Cara Supaya Tidak Dibenci seseorang
9. Cara Mengembalikan Hubungan Baik Setelah Di Marahi
10. Cara Bangkit Dari Keterpurukan
11. Cara Menghadapi Orang Sok Pintar
12. Cara Menghadapi Penagih Hutang
13. Cara Menghadapi Hantu Atau Setan
14. Cara Mengikis Masa Lalu
15. Mengatasi Penyebab Lupa
16. Cara Meningkatkan Konsentrasi
17. Cara Mengatasi Rasa Takut
18. Cara Membuat Diri Berani Menghadapi Masalah
19. Cara Bekerja Dengan Orang Yang Lebih Tua
20. Cara Membuat Suasana Ruangan Tidak Menyeramkan
21. Mempelajari Kegagalan Untuk Peluang Keberhasilan
22. Cara Menjaga Hubungan Baik
23. Cara Menghilangkan Balas Dendam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please type in your comments, If you do not use email, please select Anonymous, thank you (Infodaku.com)